Chemistry


It was her again. Just her. Nothing more, that could take up so much time and space in his brain. Space that was supposed to be filled with facts and figures for the following day's chemistry exam. But no. It was her.

Chemistry
pear



Just how long ago had it been since he'd first met her? They were both young back then. And only inquisitive enough to find out each others' names. That was years ago. She'd just been another classmate. A quite annoying one, Nathan had to admit, but he had enough grace to let her alone with her giggly girl friends, while he spent his time with his friends, discussing work and things, like good grown-up boys do. But he'd soon come to realize that she was not so different from him as he'd thought. She also worked, and woke up at ungodly hours of the morning for interviews on topics girls her age should not even come into contact with. Did she have a choice? No more than he did, and that was none.

Then the years just skipped away like round stones on water, until it hit a dead stop at the bottom of the pond, which is where Nathan assumed he was stuck now, lest he grab a shovel and start digging himself even deeper. Somehow, he didn't think that was possible.

He shook his head, trying to empty it of the thoughts he knew full well he ought not to have, but could he help them? About just as much as one could help the rain to stop.

"Goddamnit… this is useless." He threw down the pencil in his hand. It clattered away across his desk. His hands automatically went to his forehead, shielding his eyes from the piercing light of his desk lamp. A light buzzing interrupted his fierce self-flagellation. Grabbing his phone from the drawer, Nathan looked at the display screen.

"New Mail. Sender: Sophie"

Nathan's breath caught in his chest. Her.

Flipping the phone open with much more enthusiasm than he'd displayed in the last 5 hours, he read the message.

'Dear Nathan, 

I was wondering if you could help me study for the Chemistry test tomorrow. I'm not very good at it, and I know you always get top marks. m(_ _)m I know you're busy, but I really need help.
Please? (^o^)/

Thanks in advance,
Sophie' 

A smirk spread across Nathan's face as he looked up at the Chemistry text book lying before him. Quickly texting her back with a 'Hn. No problem. Let's meet at the Coffee Shop.', Nathan grabbed his bag, shoved the textbook into it and almost tripped his way down the stairs.

And as Nathan hugged the textbook tightly to his chest, he realized just how much he loved Chemistry all along.
FIN


Plans, Wishes, Regards

HEY! Selamat tahun baru 2012 semuaaaaah!
How's your new year's eve holiday?
 
Pasti seru. Nggak kayak liburan saya yang cuma bengong di rumah, download anime-anime yang udah di list entah kapan, terus ngeliat fire flower dari lantai atas rumah. Huuufffttt.
Bukan bermaksud ngeluh sih, aslinya malah jadi lebih ter-organisir liburan di rumah tuh. Bisa lebih fokus untuk membuat planning tentang berbagai hal yang harus di tuntaskan tahun depan, bisa untuk kumpul sama keluarga, bisa punya banyak waktu untuk belajar banyak hal! Dan viola~ saya sekarang bisa masak nasi goreng sama spaghetti sendiri tanpa bantuan mama loooh! Saya juga sekarang mulai membiasakan diri untuk ngepel, nyuci piring, dan kawan-kawannya selama mbak Sih nggak ada. Hihihi. Amazing, kan? Beneran deh, berat badan ngilang 4 kilo selama liburan ini. Entah mau seneng atau sedih. -__-
Oh ya, ngomong-ngomong tentang new year, ada beberapa wish dan ucapan-ucapan terimakasih yang nempel di otak. Tulis disini ah~
[♥] Pengen lebih dewasa. Iya lebih dewasa. Ngerasa banget kalo saya tuh masih kekanak-kanakan. Masih manja, nggak sabar, suka paranoid sendiri, egois, cerewet, sradak-sruduk sana-sini, dan lain-lain yang sangat tidak lady-like. :'(

[♥]
Pengen lebih taat sama Yang Maha Kuasa. Ya Allah, maafin Ayu yang tahun lalu masih bolong-bolong sholatnya, ngajinya, amalnya. I'll try my best in this year!

[♥]
Makin banyak waktu sama keluarga.
Sama mama terutama, yang sibuk banget sama urusan kantornya. Meski pun sebenernya saya aja yang terlalu sibuk sendiri. Hauahahaha.
Buat ayah, kangeeeen banget ngeliat beliau. Banget! (aduh jadi nangis gue) Iya tau saya anak yang kurang berbakti. Semoga di tahun yang baru ini bisa lebih sering mampir ke rumah ayah ya.
Oh ya, saya juga pengen lebih akur sama kakak cowok. Abis malu kan, kita sama-sama udah dewasa tapi tiap kumpul masih beranteeeem mulu kayak kucing sama anjing.

[♥]
Dompet menebal. HAHAHA

[♥]
For someone named Ijosh. HEY YOU MY TIMEZOONE! Semoga tahun baru ini kita bisa berburu kecoak lagi ya. Tahan-tahan denger teriakan 5 oktaf saya. Saya juga kangen liat kamu main PES, juga kangen balapan makan mie ayam(oke, meski kalah terus sih). Kita akur-akur ya. Kamu bromance terbaik yang saya miliki kok :')

[♥]
Hyo dan Yuu. IH! Makasih banget chuyunkz buat semuanya di tahun lalu. Kita tahun ini harus lebih kompak, oke?! *ciumin satu-satu*

[♥]
Winterblossom Anthology Project, LANCAR! Kak Blekpepi, Kak Luthi, Ai-nee, Koko, Kak Cia, Kak Nesya, Nazla, dan blossoms lainnya... taun ini kita berjuang ya! OSH!

[♥]
Buat para blossoms yang pernah saya temui *alah* Kak Luthi, Kak Cia, Kak Ria, Kak Aya, Kak Dilia, Kak Zarra, Uccy, Natsu, Debby, Koko, Afi, Gina, dan lain-lain(bukannya ga mau nulis, TAPI GUE LUPA UDAH KETEMU SIAPA AJA! DD: /plak). Terus buat Sakamoto. Buat semua anak FFn, yang pastinya terlalu banyak untuk disebutkan. Buat semuanya, tahun ini nggak buat kita putus komunikasi ya. Makin kompak, makin keren, makin kece… hahaha. Love you guys. A lot.

[♥]
Temen-temen X-5 semuaaa. Kita akan berpisah dan mencar-mencar entah kemana. Tapi harapannya, walau kita pisah, kita tetep kompak dan gila ya! Wanna make a thousand memory with you guys! Terus buat temen-temen SMP dulu, morfin, gomen ne saya jarang ikut kegiatan dan acara kalian. Padahal saya kangen banget sama kalian dan suasana kelas kita duluu... huhu.

[♥]
Sora-senpai, tetep jadi kecengan saya ya! Yang langeng juga ama mbak judes. Saya tau kok meski mbak-mbak itu judes dan mutungan, senpai sayang dia sepenuh hati #eaaa

[♥]
Nilai gueh makin naek, please. Pengen lewat jalur PMDK ya Allah. Nggak mau ngerepotin orang tua.

[♥]
Tambah segala-galanya. Yang baik-baik tentunya! Saya pengen semua di tahun 2012 lebih baik dari tahun 2011 lalu.
[♥] Oke saya tau saya tuh terlalu paranoid. Saya aslinya juga nggak mau percaya, TAPI PLEASE JANGAN KIAMAT TAHUN INI. ;w; *brb nangis*
Saya tau kiamat tuh bisa datang kapan aja, tapi tolong jangan kiamat selama saya hidup dong ya. Saya masih pengen nyari pahala, nikmatin hidup, terus masih pengen nikah, punya anak. Beneran sumpah gue paranoid!
Udah ah. Segitu aja.

Quotes hari ini >> “Plan and add changes to your life that will bring joy and fulfillment during the change process.” unknown.
And the last, I, Ayu Sagita Putri Pertiwi, the best woman in this planet(?), wish you all the best this New Year has to offer. We rock guys!

November 27


HAPPY SWEET 16 FOR ME
Age is just a number. A very revealing number, but still merely a number...

shipfaggotry


Shouma/Ringo = FABULOUS MAX<3

God, I’m such a shipfag.

OTP baru nih dari anime Mawaru Penguindrum. 8D
Pair yang sangat amat nggak jelas dan entah kenapa terlihat cute padahal aslinya kalo diliat dari sisi real life, pair ini serem abis. Cowoknya polos dan nurutan, sedangkan yang cewek itu stalker tingkat akut yang manja dan keras kepala. Oke salah, seharusnya tadi saya ngetiknya Ringo/Shouma karena setelah di pikir dan di timbang dari kelakuan, Shouma itu ukenya #ngek

Oh ya! Akhir-akhir ini beneran nggak bisa kompromi lagi dengan writer block deh. Bisa sih nulis, tapi entah  kenapa nggak bisa BANGET nulis fiction tentang OTP baru saya ini.
The problem with writing a shouma/ringo fanfic is:
i don’t know where to start

ganyante banget :|

Someone, please help me with this. Not just feeling wise but, i mean, where do I actually make this take place. Like should it be AU? Or in some episode? Or just... I DON'T KNOW. REALLY. I JUST WANT THEM TO MAKE OUT D': #shot

...hanya mencoba untuk jujur .___.

yaallah, semoga mama saya ga liat postingan ini

center of the universe.


Nyeh. Judul postnya asik banget ya? Hahah... terilhami sama bacotan pembina astronomi saya yang memuja Nicolaus Copernicus akan ke-awesome-an teori heliocentris astronom itu. Pembina saya itu juga yang bikin saya wondering seandainya saya hidup di abad itu, mungkin ga ya saya yang nemuin teori matahari sebagai pusat tata surya? #eh #gagitu

Oke, saya tahu judul sama pembuka postingan kali ini rada ga nyambung.
-___-

Saya mau cerita tentang Sora-senpai lagi di post ini. Haha. Dan buat temen-temen RL yang mampir dan baca... please, jangan neror saya dengan pertanyaan-pertanyaan akan identitas asli dari Sora-senpai karena nyebut merk itu pamali guys. Trust me. Terutamanya sih demi kemaslahatan umat dan menjaga masa depannya si senpai juga. Terus juga bagi temen RL yang berharap saya bakal cerita tentang perkembangan romance saya ke Sora-senpai yang super lebe kayak novel teenlit yang berjejer di gramed, silahkan kecewa. Karena ini pengalaman saya dalam ngecengin orang yang paling absurd dan nggak layak untuk disebut ngecengin juga. Lalala~

Kejadiannya 2 hari yang lalu, di sore yang suram dan mendung. Kelas berdebu yang biasanya udah ditinggalin oleh para muridnya itu masih terlihat ramai akan beberapa orang yang senam mulut bersama. Tempat dimana para senior dan beberapa junior berkumpul untuk membahas sesuatu yang sebenernya ga ngaruh apa-apa akan kelanjutan ke-alien-an dan masa depan senior dan junior tersebut. Singkatnya, cuma ngobrol gaje ngalor-ngidul tanpa juntrungan. Terus terang saya ga terlalu asoy sama acara kumpul-kumpul itu. Terang aja, topik yang dibahas tuh rata-rata...

"Eh? Si A jadian ama si D ya?"
"Pernah liat anak kelas XI-IA-* yang namanya **** ga? Cakep ya?"
"Mas Z udah punya pacar belum?"
zzz....
Apadeh. Penting gitu? -__-

Tapi sebagai adik kelas yang baik, saya ya menahan diri untuk enggak menguap ataupun mencoba untuk ga teriak dengan brutal dan bernada satu oktaf lebih tinggi, HELAW, bahas anime bisa kali?! saking bosannya.
Dan detik itu, entah kena sambet apa, saya mendadak pengen banget nyilangin kaki. Tau kan? Itu tuh posisi duduk yang naruh salah satu kaki di atas kaki yg lainnya itu? Tau lah? Ga gaul deh kalo ga tau #dor
Dan dengan seberkas hasrat itu, saya mulai menyilangkan kaki padahal kolong mejanya sumpah demi apa sempit banget(s). Dan ketika kaki saya mulai terangkat dengan indahnya...

Sneakers saya NYODOK p*nt*tnya Sora-senpai.
NYODOK PANTATNYA GUYS!

OH. EM. JIH.
O. MAI. GOT.
OH. MY. GOD!!!!!

*brb terbang ke Saturnus*

10 hours.

Udah sekitar seminggu sekolah saya menerapkan sistem pembelajaran selama 10 jam.
Iya. 10 jam yang bener-bener 10 jam. 10 jam yang jumlah menitnya 600. 10 jam yang diitungnya dari jam setengah tujuh pagi sampe setengah lima sore. *brb dies*

Ini. Enggak. Adil.

Beneran deh,
Boong banget kalo ada yang bilang masa SMA itu masa paling indah atau masa SMA itu masa disaat kita bisa gegeolan dengan bebas. Apalagi kalo yang bilang itu salah satu murid di sekolah saya. Boong abiiiissss... D':

Bayangin deh, 10 jam di sekolah make seragam yang demi apa panas banget gegara atas-bawah panjang semua. Ditambah pelajaran eksak yang bertebaran tiap hari yang bikin kepala botak ngeliatin sin cos tan dan kawan-kawannya. Ditambah waktu ishoma yang mepet abis. Ditambah Ekskul PMR yang WAJIB ikut. Belom lagi, dengan songongnya, saya mendaftarkan diri ikutan olimpiade astronomi yang mengakibatkan saya dapet pelajaran tambahan eksklusif yang tiap pertemuannya ga abis-abis bahas hukum kepler dan star cluster.

FAAAAAAAKKKK!!!

Demi rencongnya Poseidon, mana waktu buat nonton anime?! Mana waktu buat baca komik?! Mana waktu buat bikin fiction?!

Dan mana waktu buat NGECENGIN SORA-SENPAI?!

#supporthsjryutaro


I’M FREAKING SAD. I MISS THIS BOY SO BAD! D”’:
when will I see you again, Ryuu? If I have to wait for 5 FRICKIN’ MONTHS then dammit I WILL WAIT FOR 5 FRICKIN’ MONTHS!!!








Chocolate Truffles


Olla bloggies!


Sorry I've abandoned this blog for a while. This week, I did have a lot of new things. Kayak semester baru, kelas baru, temen baru, suasana baru, semangat baru, dan... kecengan baru(?). Haha
Oh! you may see some changes in this blog! Tebak apaan?
Ehem. Template blog ini juga baru loh yaaaaay!! *garing*

Yah, banyak hal yang saya alami selama seminggu ini yang bikin persediaan mood booster saya makin tipis. Mulai dari persiapan ulang tahun sekolah sama temen-temen baru yang bikin kepala botak saking judeknya. Dih. Itu ngeselin banget! Abis entah kenapa temen-temen yang terlibat tuh agak susah di koordinasi deh. Tapi meski bikin pusing, nggak mencoba menyangkal, kelas baru saya ini asik banget. *halah*

Yang kedua tuh cerita tentang rasanya ditinggal orang tua pergi dinas yang akhirnya memaksa saya berduaan di rumah gede sama kakak cowok saya. Ini nih yang paling menyiksa! Masalahnya kakak saya itu jorok banget(s)! Mana rumah saya jadi berasa harem penuh dengan cowok-cowok bergelimpangan di sana-sini. Ish, sumpah bikin bad mood. Dan yang paling bikin ngeselin setengah jongkok, ibu saya ngasih uang penunjang kehidupannya ke kakak cowok saya. FAAAAKKK! Terancam menggembel sampe minggu depan nih.

Naaah, yang terakhir atau yang paling nggak penting, tentang bagaimana Sora-senpai telah resmi menjadi kecengan saya. YAY! Cuma kecengan sih. Abis saya nggak niat ngerebut suami orang. Saya kan anak baik... :'D

ANYWAY, lagi pengen banget makan coklat nih... ;w;


Today is A Beautiful Day

.



Today is A Beautiful Day

Tracklist :

01. 終わりへ向かう始まりの歌 (Owari e Mukau Hajimari no Uta)
02. 君の知らない物語 (Kimi no Shiranai Monogatari)
03. ヒーロー (Hero)
04. Perfect Day
05. 復讐 (Fukushuu)
06. ロックンロールなんですの (Rock ‘n Roll Nan Desu no)
07. LOVE & ROLL
08. Feel so good
09. 星が瞬くこんな夜に (Hoshi ga Matataku Konna Yoru ni)
10. うたかた花火 (Utakata Hanabi)
11. 夜が明けるよ (Yoru ga Akeru yo)
12. さよならメモリーズ (Sayonara Memories)
13. 私へ (Watashi e)

Review : Awesome! As expected from supercell. All the pieces is mind blowing. And Nagi-san’s voice is soooo lovely. Even tho’ this album is girly enough. But yeah, that fits the tittle ;p

Old Stuff


Main character; Hajime Kurohiko, Haruki Akihiko


Noise from silent

.
Haruki, laki-laki berambut perak yang sekarang ini sedang bergelung malas di sisi ranjang berseprai putih tulang, tahu begitu Hajime masuk ke dalam kamar pribadinya; dari pelukkan di punggung secara tiba-tiba atau gumaman nama depan yang di lagukan dengan nada datar khas saja ia sudah tahu walaupun tanpa melihat mata tegas yang membingkai manik biru bening milik 'kekasih'nya itu. Dan benar saja, sesaat kemudian Hajime muncul di ambang pintu kamarnya.

Hajime, the crown prince, terlihat tidak memakai sepatu bot hitam tebal miliknya namun rambut gelapnya masih tertata rapi seperti saat menghadiri pesta pora kerajaan yang dihadirinya sore tadi. Bersama sang calon crown princess, Miho. Membayangkan Hajime dalam pelukan gadis itu saja membuat Haruki mengejang. Hajime, yang merupakan pewaris tunggal kerajaan Kurohiko, harus menghadiri pesta dansa seperti ini bersama tunangannya, gadis yang di rencanakan akan mendampingi pemuda itu 2-3 tahun ke depan. Dan meski berusaha keras, tetap saja, Haruki cemburu.

Tapi Hajime, dia disini.

Haruki mengusap rambut peraknya dengan wajah gugup. Derap langkah kaki Hajime terdengar begitu jelas seirama dengan detak jantungnya. 15 tahun tumbuh bersama Hajime tidak serta-merta bisa membuat Haruki terbiasa dengan keberadaan laki-laki itu disisinya. Hajime sedikit menjauh akhir-akhir ini. Hal itu tampaknya sedikit berpengaruh atas suasana canggung yang tercipta.

Sambil membuka kancing bagian atas kemejanya, Hajime memandangi mata turquoise Haruki. "Hai."

"Hajime…"

Baru saja Haruki ingin menyapa, tapi gerakkan Hajime yang memojokkannya tiba-tiba membuat Haruki membeku. Aroma tubuh Hajime menyeruak ke indra penciumannya membuatnya terlena akan wanginya.

Dalam sekelebat pandangannya yang terakhir, sebelum ia memejamkan matanya, Haruki melihat Hajime yang mendekatkan kepalanya tepat ke wajahnya. Ia tidak memiliki keberanian untuk melihat apa yang selanjutnya terjadi. Karena ia mengerti. Hajime akan menciumnya. Tepat di bibir. Rasanya sepeti mengabaikan sinar matahari tropis. Terlalu panas untuk dilewatkan. Dan saat lidah laki-laki itu menyesak berusaha memasuki bibir Haruki, ada sedikit bau mint di salivanya terasa bagaikan sebuah pesta pora musim panas yang dulu sering mereka datangi bersama. Sebelum ada Miho tentu saja. Tapi Haruki tidak begitu merisaukan hal itu. Karena ia tahu, Hajime pasti akan datang ke pelukkannya.

Sisa kemeja terlepas, dan ia berada dalam dekapan Hajime. Ia sedikit meringis kala tangan Hajime yang sedikit terasa beku mulai meraba dada bidangnya. Kalau Hajime ada disini, memeluknya, bukan masalah apa pun konsekuensi yang dihadapi Haruki. Yang terpenting adalah mereka.
Hajime akan selalu memilihku. Bukan gadis itu. Bukan Miho…

-

-

Ketika Hajime terbangun, ia memandangi Haruki yang tidur dengan nyenyak. Sinar cemerlang sang mentari menyusup ke dalam ruangan melewati gorden kasa dan sutra. Menyisakan titik-titik kuning di selimut hitam yang di kenakannya. Ia mendesah pelan.

Entah apa yang harus ia lakukan saat ini jika ia harus kehilangan Haruki. Kadang-kadang ia merasa Haruki-lah yang membuatnya bertahan dalam belitan tugas yang diembannya untuk kerajaan belakangan. Ia tidak akan bisa terlihat lemah di depan laki-laki yang ia cintai ini. Ia harus kuat. Demi mereka berdua.

Tampak olehnya samar-samar bekas luka yang terpatri cemerlang di leher dan bibir Haruki, bekas gigitannya semalam. Haruki memang tidak mengeluh, tapi hal itu sedikit mengusik Hajime. Ia menelusuri bahu Haruki dengan ujung-ujung jarinya yang panjang, dan Haruki perlahan bergerak mendekat.

Aku tidak ingin melukainya.

"Kelihatannya kau banyak pikiran," ucap Haruki sambil mengerjapkan mata hijaunya yang berpendar dalam kegelapan kamar. Peluh di dahi laki-laki itu terlihat bagaikan keping-keping kristal cantik di mata Hajime. Sungguh rasanya Hajime ingin memalingkan wajahnya dari tatapan itu. Karena kalau tidak, sebentar lagi ia pasti akan terlena.

"Tidak. Hanya sedang melamun."

Kening Haruki sedikit berkerut seakan tidak terlalu percaya akan jawaban Hajime. Hajime melingkarkan kedua lengannya ke badan Haruki supaya ia bisa menyusupkan jemari ke rambut laki-laki itu. Ia mengingatkan dirinya sendiri untuk berhati-hati dan menurunkan sedikit kekuatannya, agar tidak menyakiti Haruki.

"Cinta kau…" bisik Hajime sembari menundukkan kepalanya. "Kau ada disini, ya, aku akan baik-baik saja."

"Eh?"

"Katakan padaku, bahwa kau mencintaiku juga."

Haruki menempelkan bibirnya ke bibir Hajime. Menyapukan sedikit saliva hangat di bibir Hajime. Dan setelah menarik kepalanya kembali, ia berbisik, "Tidak akan, Hajime-kun."

"Katakan…"

Haruki sedikit mengerucutkan bibirnya kesal. "Aku tidak mencintaimu…" Namun pipinya memerah. Hajime hampir saja akan tertawa kalau dia tidak buru-buru menahannya, ingin tahu reaksi pasangannya itu. "Benarkah? Kurasa semalam aku berjanji pada Miho untuk menemuinya di Western Palace pagi ini. Kau tahu di mana kemejaku, Haru-chan?"

Mata hijau itu membulat.

"J-jangan pergi! Iya, aku mencintaimu. Aku mencintaimu. Puas kau?"

Hajime tidak pernah merasakan euforia seperti ini sebelumnya. Ia peluk tubuh laki-laki itu, melepaskan semua pikiran yang membuat penat otaknya sejak seminggu yang lalu.

Cukup. Cukup hanya dengan Haruki yang mencintainya, rasanya seluruh dunia pun berada dalam genggamannya. Ia tersenyum puas. Entah sejak kapan Haruki telah menjadi alasannya untuk tetap hidup di dunia ini.

Mereka sama. Tapi itulah yang membuatnya bahagia.

"Tsundere na, Haruki-chan."

"Urusai!"

 Dan detik ini. Hajime tahu, kisah mereka dimulai.

 The End?
-------------------

PFFFTTT! Ini fiction saya yang lama banguets. Haha. Abal tu de max juga. Dan entah kenapa endingnya itu gaje banget. Karakterisasi jangan ditanyakan. Super ga jelas dan nyrempet Gary Stu.
Karakter hasil pembicaraan 2 orang fujoshi, Michi dan Uccy. And tara! Muncul lah fic shou-ai pertama saya. Dan kalau sekiranya anda tidak suka homo-things, anggap aja si Haruki itu cewek. Meski maksa banget sih melihat deskribsinya. lol.

Ah, lupakan. Namanya juga Old Stuff. /ngeles


 

Template by Best Web Hosting